Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon atau yang sering disingkat dengan HC adalah pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah atom karbon (C) dan atom hidrogen (H) yang dapat terikat secara ikatan lurus atau terikat secara cincin. Hidrokarbon yang sering menimbulkan masalah dalam polusi udara adalah yang berbentuk gas pada suhu atmosfer normal. Sumber HC dapat pula berasal dari sarana transportasi. Kondisi mesin yang kurang baik akan menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari kadar HC di udara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan kemudian menurun lagi pada malam hari. Hidrokarbon dapat dibedakan atas tiga kelompok berdasarkan struktur molekulnya, yaitu hidrikarbon alifatik, aromatik dan alisiklis. Molekul hidrokarbon alifatik tidak mengandung cincin atom karbon, sedangkan hidrokarbon aromatik mengandung cincin enam karbon (cincin benzena). Hidrokarbon alisiklis adalah hidrokarbon yang mengandung stru

Karbonmonoksida (CO)

Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -192 o C. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan. Secara sederhana pembakaran karbon dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa tahap sebagai berikut: 2C + O 2 → 2CO 2CO + O 2 → 2CO 2 Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua, oleh karena itu CO merupakan intermediat pada reaksi pembakaran tersebut dan dapat merupakan produk akhir jika jumlah O 2 tidak cukup untuk melangsungkan reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir meskipun jumlah oksigen di dalam campuran pembakaran cukup, tetapi antara minyak bakar dan udara tidak tercampur rata. Pencampuran yang tidak merata antara minyak bakar dengan udara menghasilkan beberapa tempat atau area yang kekurangan oksigen. Semakin rendah perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah

Efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian

Secara teoritis banyaknya bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder sama dengan volume langkahnya. Akan tetapi, kenyataannya lebih sedikit karena dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu tekanan udara, temperature, panjang saluran, bentuk saluran dan sisa hasil pembakaran di dalam silinder pada proses yang mendahului. Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara volume muatan segar yang masuk kedalam silinder dengan volume langkahnya. Dengan kondisi tertentu dari suatu gas dapat juga ditentukan berat dari gas tersebut di mana apabila berat gas yang masuk ke dalam ruang bakar diperbandingkan dengan berat gas yang sebenarnya masuk ke dalam ruang bakar dengan kondisi tertentu pula akan didapat suatu harga perbandingan yang sama dengan effisiensi volumetrik. Apabila kondisi-kondisi gas dirubah ke kondisi standar, maka akan menghasilkan suatu harga perbandingan yang selanjutnya disebut effisiensi pengisian.  Harga dari efisiensi volumetrik dan efisiensi pengisian bila semakin bes

Konsumsi Bahan Bakar

Menurut BPM Arends & H. Berenschot (1980; 28), mengemukakan bahwa “kita mempunyai dua cara untuk menunjukkan pemakaian bahan bakar diantaranya adalah dengan cara memberitahukan bahwa sebuah mobil memakai bensin 1 dm 3 untuk 12 km. Sedangkan cara lainnya adalah dengan pemberitahuan berapa banyak penggunaan bensin dalam dm 3 untuk jarak sejauh 100 km. Apabila motor itu tidak dipasang dalam keadaan berjalan, maka bahan bakarnya ditetapkan dalam kilogram tiap kilowatt jam. Inilah yang disebut dengan bahan bakar spesifik. Dan biasanya dalam membandingkan konsumsi bahan bakar dengan kendaraan lainnya. “Bila besarnya bahan bakar spesifik sebuah motor bensin 4 tak 0.4 kg/kwj ini berarti bahwa untuk motor itu diperlukan bahan bakar sebanyak 0,4 kg untuk menghasilkan 1 kw selama 1 jam”. (BPM. Arends & H. Berenschot. 1980: 27). Putaran mesin yang diperlukan untuk menghasilkan daya yang besar akan memerlukan konsumsi bahan bakar yang besar pula. Pada gambar 03, untuk dapat menghasilkan pe

Perbandingan campuran antara udara dengan bensin (Air to Fuel ratio/AFR)

Perbandingan campuran antara udara dengan bensin ( Air to Fuel ratio /AFR) adalah perbandingan antara jumlah udara yang masuk ke ruang bakar dengan jumlah syarat udara menurut teori. Simbol perbandingan udara yang masuk ke silinder mesin dengan jumlah udara menurut teori dinyatakan dengan λ (lambda). Perbandingan campuran bensin dan dan udara ideal (campuran bensin dan udara untuk pembakaran dengan tingkat polusi yang paling rendah) adalah 1 : 14,7 atau dalam ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin 1 liter bensin secara ideal harus bercampur dengan 11500 liter udara. AFR ideal adalah 1. Hubungan antara campuran dengan kadar CO, HC dan Nox dari gas buang akan terlihat pada Gambar  berikut: Perbandingan campuran (AFR) yang gemuk atau kaya akan menyebabkan emisi gas buang CO menjadi tinggi. AFR yang gemuk juga akan membuat emisi gas buang HC menjadi tinggi. Sebaliknya, bila campuran lebih kurus dari 1:14,7 akan menyebabkan kadar CO dan HC akan berkurang.

Proses Pembakaran

Pembakaran campuran udara dan bensin diawali dengan loncatan api busi pada akhir langkah kompresi. Umumnya temperatur kerja motor antara 82 ˚C sampai 99˚C. Pada saat komponen motor mencapai temperatur tersebut, komponen motor akan memuai sehingga celah ( clearance ) pada masing-masing komponen menjadi tepat. Di samping itu kerja motor menjadi maksimum dan emisi gas buang yang ditimbulkan menjadi minimum.  Dengan adanya sejumlah bahan bakar di dalam silinder yang sudah bercampur dengan udara yang kemudian dibakar dengan percikan bunga api dari busi lalu temperatur ruang pembakaran akan naik yang mengakibatkan naiknya tekanan dalam silinder dan memungkinkan terjadinya gerakan torak akibat tekanan tersebut selanjutnya motor dapat bekerja. Secara umum pembakaran didefinisikan sebagai reaksi kimia atau reaksi persenyawaan bahan bakar dan oksigen dengan diikuti sinar atau panas. (Toyota Step 2, 1988: 2-2).  Saat temperatur dinding silinder yang dingin mengakibatkan pembakaraan menjadi tidak

Bahan Bakar Premium

Bensin didapatkan dari hasil penyulingan minyak tanah yang kotor dengan berat jenis 0,68 sampai 0,72 menguap seluruhnya antara 0° dan 120°C. Bensin untuk motor merupakan campuran dari hasil hasil penyulingan yang ringan dan yang paling berat jenis ± 0,73 dan titik didih terakhir dari ± 190°. Sebuah bahan bakar yang baik maka perlu ketetapan sifat utama bahan bakar, yaitu: a.          Mempunyai nilai bakar yang tinggi. b.         Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu yang rendah. c.          Uap bahan bakar harus dapat dinyalakan dan terbakar segera dalam campurandengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen. d.         Bahan bakar dan hasil-hasil pembakarannya tidak beracun atau membahayakan kesehatan. e.          Harus dapat diangkut dan disimpan dengan mudah dan aman. Bahan bakar bensin sering juga dinamakan petrol dan gasoline. Bensin untuk kendaraan bermotor dan pembangkit tenaga stasioner dibedakan atas empat tingkat, yaitu bensin putih, bensin umum ( reguler ), bensin premium

Motor 4 Tak/Langkah

Motor empat langkah (4 tak) adalah motor yang menyelesaikan satu siklus kerjanya dalam empat gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol ( crankshaft ). Jadi dalam empat gerakan torak tersebut meliputi langkah pengisian, kompresi dan penyalaan, usaha/kerja serta langkah buang.  Titik paling atas yang dicapai oleh gerakan torak pada silinder disebut Titik Mati Atas (TMA). Sedangkan titik terendah yang dicapai oleh ujung atas torak pada silinder disebut Titik Mati Bawah (TMB). Bila torak bergerak dari TMA sampai ke TMB atau sebaliknya, dikatakan bahwa torak melakukan satu langkah. Untuk setiap siklus, pada motor 4 langkah terdapat 4 kali gerakan torak. a.         Langkah Hisap Pada langkah hisap, torak bergerak dari TMA ke TMB. Pergerakan torak dari TMA ke TMB ini mengakibatkan terjadi Kehampaan ( vacuum ) di dalam silinder. Selama langkah torak ini katup hisap terbuka dan katup buang tertutup. Dengan demikian campuran bahan bakar dan udara dihisap kedalam silinder. Katup hisap kemu