Skip to main content

Karbonmonoksida (CO)

Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -192 oC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan. Secara sederhana pembakaran karbon dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa tahap sebagai berikut:
2C + O2 → 2CO
2CO + O2 → 2CO2
Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua, oleh karena itu CO merupakan intermediat pada reaksi pembakaran tersebut dan dapat merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk melangsungkan reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir meskipun jumlah oksigen di dalam campuran pembakaran cukup, tetapi antara minyak bakar dan udara tidak tercampur rata.
Pencampuran yang tidak merata antara minyak bakar dengan udara menghasilkan beberapa tempat atau area yang kekurangan oksigen. Semakin rendah perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah karbonmonoksida yang dihasilkan.
Pengaruh beracun CO terhadap tubuh manusia terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan hemoglobin (Hb) di dalam darah. Hemoglobin secara normal berfungsi untuk membawa oksigen dalam bentuk oksihemoglobin (O2Hb) dari paru-paru ke sel-sel tubuh, dan membawa CO2 dalam bentuk (CO2Hb) dari sel-sel tubuh ke paru-paru.
Dengan adanya CO, hemoglobin dapat membentuk karboksihemoglobin. Jika reaksi ini terjadi, maka kemampuan darah untuk mentranspor oksigen menjadi berkurang.
Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin, akibatnya jika CO dan O2 terdapat bersama-sama di udara akan terbentuk COHb dalam jumlah jauh lebih banyak daripada O2Hb.


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup menetapkan parameter ambang batas CO untuk sepeda motor empat langkah yang tahun pembuatannya di bawah tahun 2010 adalah sebesar 5,5%. Parameter ambang batas ini tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama tertanggal 1 Agustus 2006.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENDUKUNG MESIN

Fungsi : Mendukung engine dari segala tuntutan agar memungkinkan   bekerja dengan baik dan berkesinambungan 1. SISTEM BAHAN BAKAR Motor Bensin Fungsi sistem bahan bakar Menyediakan dan mensuplay kebutuhan bahan bakar  sesuai dengan kebutuhan mesin Komponen-komponen sistem bahan bakar bensin : 1.     Karburator 2.     Pompa bensin (Fuel pump) 3.     Saringan bensin (Fuel filter) 4.     Tangki bensin (Fuel tank) Karburator Fungsi : Mencampur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar menjadi gas yang mudah terbakar Keterangan : 1.     Choke valve                                 5. Throttle valve 2.     Saluran masuk bensin              6. Idle mixture adjusting screw 3.     Venturi                                      7. Intake manifold 4.     main nozzle                                 8. Needle valve Motor Diesel Jenis Pompa Injeksi VE Keterangan : 1.   Fuel Tank                                                  

Jenis-jenis penggerak poros kam

Penggerak roda gigi Jarak antara poros kam dengan poros engkol harus pendek * poros kam terletak di blok motor Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring kadang-kadang roda gigi poros kam di buat dari bahan sintetis Penggerak rantai Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang * poros kam dapat terletak diatas ( kepala silinder ) dan di bawah ( blok motor - OHV ) Pada rantai di pasang tensioner, biasanya tensioner hidrolis yang bekerja berdasarkan tekanan oli Rantai yang lama akan bersuara Sering terjadi kebocoran oli pada paking-paking rumah rantai Penggerak sabuk timing bergigi   Sabuk timing bergigi, sehingga penyetelan timing tidak berubah Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyester . DILARANG MEMBERI PELUMAS ! Tensioner perlu distel setiap 40.000 km . Jika tidak, sabuk menjadi kendor dan dapat melompat,  penyetelan timing menjadi salah,  kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor  Jika tens

Syarat terjadinya pembakaran

Syarat terjadinya pembakaran pada sebuah motor adalah tersedianya oksigen yang cukup, bahan bakar yang cukup dan panas atau api yang baik. Proses terjadinya pembakaran pada motor bensin. Pembakaran didalam mesin motor dapat terjadi apabila tiga syarat pembakarn terpenuhi. Tiga syarat pembakar tersebut yaitu 1. Ada yang dibakar (campuran udara dan bahan bakar), 2. Ada yang membakar (api/panas atau tekanan), dan 3. Adanya ruang bakar (chamber). Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka, campuran bahan bakar dan udara terhisap ke dalam silinder. Selanjutnya campuran bahan bakar dan udara dikompresi oleh gerak naik piston dari TMB ke TMA (katup hisap dan katup buang tertutup). Pada akhir langkah kompresi sekitar 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan bunga api sehingga terjadi ledakan (temperatur naik sekitar 2500 0 C dan tekanan sekitar 50 kg/cm 2 di ruang bakar) didalam ruang bakar yang akan mendorong piston dari TMA ke TMB disebut langkah kerja. Setelah itu piston bergera