Massive Open Online Courses (MOOCs) menjadi sesuatu yang dibicarakan masyarakat dunia belakangan ini. MOOCs merupakan cara belajar-mengajar baru yang terpusat pada peserta didik dan menggunakan teknologi dengan jangkauan tak terbatas, melewati batas ruang kelas, sekolah, kampus, dan bahkan negara, memungkinkan pembelajar untuk dapat memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan secara gratis dan bahkan diajarkan oleh guru besar dari perguruan tinggi ternama dunia. MOOCs sendiri merupakan salah satu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), dimana seperti yang telah berbagai penelitian lakukan bahwasanya pembelajaran yang berpusat pada siswa memiliki berbagai keunggulan. Kelebihan tersebut antara lain pembelajar dapat lebih aktif di dalam mengkonstruksi pengetahuannya, dapat lebih berpikir kritis dan analitis, dapat mengembangkan kemampuan problem solving dan sebagainya.
Pada intinya penyelenggara MOOCs mendapatkan pendapatan dari sertifikasi peserta yang telah menyelesaikan dan lulus suatu mata kuliah daring tersebut. MOOCs memungkinkan peminat “membeli eceran” mata kuliah, perguruan tinggi, dan profesor pengampu mata kuliah. Dengan demikian, MOOCs memperkuat kedudukan “pembeli” sehingga mengubah “pasar” pendidikan tinggi dari “pasar penyedia” menjadi “pasar pembeli”. Bila sekarang kurikulum program studi dirancang oleh perguruan tinggi, pada masa depan bisa jadi “pembeli” yang akan menentukan mata kuliah yang ingin diikutinya di universitas. Dengan kata lain, mereka akan membangun kurikulum pribadi yang tentunya akan sangat beragam.
Perubahan kurikulum sebenarnya telah didahului oleh perubahan dalam metode pembelajaran. Dengan adanya MOOCs maka nantinya kita kan familiar dengan istilah kurikulum pribadi yang mana penentuan isi kurikulum tersebut yang menentukan siswa itu sendiri. Bahkan, kini, guru dan dosen tidak lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu dan pengetahuan, yang maha tahu. Ke depan, kepentingan siswa yang seharusnya menjadi pusat perhatian dan menentukan metode pengajaran yang mana didukung dengan adanya MOOCs tersebut. MOOCs memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan yang diinginkannya dari berbagai sumber. Ini berdampak pada keragaman dalam kurikulum, yang pada gilirannya ditentukan oleh siswa untuk memilih pengetahuan dan keterampilan apa yang diinginkannya, dan dari mana ia memperolehnya.
Comments
Post a Comment