E ra disruptif diartikan sebagai masa di mana bermunculan banyak sekali inovasi-inovasi yang tidak terlihat, tidak disadari oleh organisasi mapan sehingga mengganggu jalannya aktivitas tatanan sistem lama atau bahkan menghancurkan sistem lama tersebut. Sebagai contoh adalah menurunnya omzet dari armada taksi pemimpin pasar yang harus mengakui keberadaan apps-based transportation service macam Grab, Go-Jek, dan Uber. Rhenald Kasali, dalam bukunya Disruption memaparkan bahwa korban korban disruptive era adalah organisasi - organisasi mapan. Mereka yang sudah terbiasa dengan nama besarnya, membuat mereka tidak bergerak gesit/lincah. Sementara, di luar sana banyak anak-anak muda yang gesit, lincah, mengembangkan inovasi yang tidak terdeteksi oleh para incumbent ini. Perlahan inovasi yang di lakukan oleh generasi milenial mulai mengambil alih pangsa pasar yang ada, karena menciptakan pangsa pasar baru. Tiba-tiba incumbent merasa ada yang aneh karena performanya menurun. Bebera