Skip to main content

Mode kerja pada teknologi GDI berdasarkan beban dan putaran mesin

Mode stratified dengan campuran yang kurus digunakan untuk beban ringan, saat kecepatan rendah, saat kecepatan konstan atau  pada saat mesin tidak membutuhkan akselerasi. Pada mode ini throttle akan dibuka penuh (untrottle), hal ini bertujuan untuk memasukkan udara sebanyak-banyaknya ke dalam silinder. Pada GDI bukaan throttle diatur oleh ECU sesuai dengan mode kerja yang digunakan. Bahan bakar pada mode ini akan diinjeksikan sesaat sebelum busi memercikkan bunga api atau saat pengapian sehingga campuran bahan bakar dan udara yang terjadi akan terkonsentrasi dekat dengan busi. Campuran stoichiometric  pada mesin bensin adalah 14,7:1 sedangkan ultra lean mode atau mode stratified dapat mencapai 65:1. Campuran ini sangat kurus dan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dengan signifikan. Pada mode ini akan terjadi peningkatan emisi NOx dan pada mode ini EGR akan diaktifkan untuk mengurangi emisi NOx.
Mode homogenous dengan campuran yang kurus digunakan pada beban yang lebih besar untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar dan emisi yang lebih rendah. Mode ini dilakukan pada saat langkah hisap untuk memperoleh atau menyediakan campuran yang homogen. Mode homogenous dengan campuran yang kurus diaktifkan pada kondisi beban menengah.
Mode homogenous-stratifieddigunakan saat akselerasi ketika adanya perubahan dari mode stratified ke mode homogenous. Pada mode ini dilakukan dua tahap penginjeksian bahan bakar. Injeksi primer dilakukan pada saat langkah hisap dan sebagian besar bahan bakar diinjeksikan, sedangkan sisanya diinjeksikan saat injeksi sekunder yaitu saat langkah kompresi. Penginjeksian dua tahap ini dilakukan untuk mengurangi emisi jelaga atau partikulat saat dilakukan akselerasi. Selain itu penginjeksian dua tahap juga digunakan untuk mempercepat pemanasan catalisator.
Mode homogenous dengan campuran yang stoichiometric. AFR pada mode ini dibuat homogen dan rasionya stoichiometric atau sedikit lebih kaya dari stoichiometric, di mana pada mode ini besarnya bukaan throttle akan diatur oleh ECU untuk mendapatkan campuran yang stoichiometric sesuai dengan kebutuhan mesin. Dengan penginjeksian yang dilakukan pada saat langkah hisap maka memberikan waktu yang cukup untuk terbentuknya campuran bahan bakar dan udara yang homogen. Pada mode ini mesin beroperasi dengan campuran stoichiometric sehingga emisi NOx berkurang dan maka dari itu EGR tidak diaktifkan. Saat kecepatan rendah dengan beban tinggi, durasi pembakaran akan lebih panjang dan temperature akan tinggi. Oleh karena itu mesin cenderung untuk terjadi knocking dengan menggunakan dua tahap penginjeksian bahan bakar, knocking pada mesin bisa dicegah.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENDUKUNG MESIN

Fungsi : Mendukung engine dari segala tuntutan agar memungkinkan   bekerja dengan baik dan berkesinambungan 1. SISTEM BAHAN BAKAR Motor Bensin Fungsi sistem bahan bakar Menyediakan dan mensuplay kebutuhan bahan bakar  sesuai dengan kebutuhan mesin Komponen-komponen sistem bahan bakar bensin : 1.     Karburator 2.     Pompa bensin (Fuel pump) 3.     Saringan bensin (Fuel filter) 4.     Tangki bensin (Fuel tank) Karburator Fungsi : Mencampur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar menjadi gas yang mudah terbakar Keterangan : 1.     Choke valve                                 5. Throttle valve 2.     Saluran masuk bensin              6. Idle mixture adjusting screw 3.     Venturi                                      7. Intake manifold 4.     main nozzle                                 8. Needle valve Motor Diesel Jenis Pompa Injeksi VE Keterangan : 1.   Fuel Tank                                                  

Jenis-jenis penggerak poros kam

Penggerak roda gigi Jarak antara poros kam dengan poros engkol harus pendek * poros kam terletak di blok motor Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring kadang-kadang roda gigi poros kam di buat dari bahan sintetis Penggerak rantai Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang * poros kam dapat terletak diatas ( kepala silinder ) dan di bawah ( blok motor - OHV ) Pada rantai di pasang tensioner, biasanya tensioner hidrolis yang bekerja berdasarkan tekanan oli Rantai yang lama akan bersuara Sering terjadi kebocoran oli pada paking-paking rumah rantai Penggerak sabuk timing bergigi   Sabuk timing bergigi, sehingga penyetelan timing tidak berubah Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyester . DILARANG MEMBERI PELUMAS ! Tensioner perlu distel setiap 40.000 km . Jika tidak, sabuk menjadi kendor dan dapat melompat,  penyetelan timing menjadi salah,  kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor  Jika tens

Syarat terjadinya pembakaran

Syarat terjadinya pembakaran pada sebuah motor adalah tersedianya oksigen yang cukup, bahan bakar yang cukup dan panas atau api yang baik. Proses terjadinya pembakaran pada motor bensin. Pembakaran didalam mesin motor dapat terjadi apabila tiga syarat pembakarn terpenuhi. Tiga syarat pembakar tersebut yaitu 1. Ada yang dibakar (campuran udara dan bahan bakar), 2. Ada yang membakar (api/panas atau tekanan), dan 3. Adanya ruang bakar (chamber). Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka, campuran bahan bakar dan udara terhisap ke dalam silinder. Selanjutnya campuran bahan bakar dan udara dikompresi oleh gerak naik piston dari TMB ke TMA (katup hisap dan katup buang tertutup). Pada akhir langkah kompresi sekitar 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan bunga api sehingga terjadi ledakan (temperatur naik sekitar 2500 0 C dan tekanan sekitar 50 kg/cm 2 di ruang bakar) didalam ruang bakar yang akan mendorong piston dari TMA ke TMB disebut langkah kerja. Setelah itu piston bergera