Tujuan utama seorang peneliti membangun suatu hipotesis penelitian adalah: 1). Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala dan memungkinkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, 2). Menyediakan para peneliti dengan pernyataan hubungan antarvariabel yang dapat diuji kebenarannya, 3). Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, 4). Memberikan kisi-kisi laporan untuk melaporkan kesimpulan studi.
Yang membedakan antara hipotesis deduktif dan hipotesis induktif adalah: Hipotesis dikatakan disusun secara deduktif apabila para peneliti dalam memformulasikan hipotesis didasarkan atas generalisasi hasil dari serangkaian studi teori atau studi kepustakaan, sedangkan hipotesis dikatakan disusun secara induktif apabila para peneliti dalam memformulasikan didasarkan atas generalisasi hasil dari serangkaian observasi yang telah dilakukan dilapangan atau dibidang ilmu yang bersangkutan.
Hipotesis perlu dalam suatu penelitian karena hipotesis dapat dipergunakan sebagai petunjuk analisis, dengan hipotesis peneliti lebih mudah dalam mencari pemecahan masalah atas dasar pernyataan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
Struktur hipotesis yang baik yaitu:
· Menyatakan variabel pokok yang hendak diteliti.
· Ditulis secara tegas dan hanya mempunyai satu pengertian terhadap variabel yang akan diungkap untuk kemudian diuji.
· Rangkaian variabel yang hendak dinyatakan harus dapat diuji dengan informasi atau data yang dikumpulkan dilapangan.
· Suatu pernyataan hipotesis nihil harus diuji dengan satu testing statistika.
Macam-macam tipe hipotesis: 1). Hipotesis penelitian. 2). Hipotesis statistika (hipotesis nihil, hipotesis riset, hipotesis alternatif dan hipotesis penyearah) Contoh hipotesis penelitian: Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan gaya kepemimpinan dalam organisasi terhadap produktivitas lembaga. Contoh hipotesis statistik: Ada hubungan antara tingkat kerajinan mahasiswa dan nilai yang diperoleh. H0: ρ ≤ 0, H1: ρ > 0
Comments
Post a Comment