Skip to main content

POMPA VANE PADA POWER STEERING MOBIL APV

Tekanan balik
Kurang dari 1000 kPa (10 kg/cm2, 142 psi)
Tekanan relief
6,20 – 6,89 kPa (62 – 69 kg/cm2, 882 – 982 psi)

Flow Control Valve
Dengan berkurangnya peningkatan putaran pompa P/S flow control valve mengontrol jumlah optimal minyak untuk kerja steering berdasarkan putaran mesin (kondisi pengendaraan).


Konstruksi Steering Gear Box
Steering gear box terdiri dari dua bagian, cylinder dan valve. Komponen utama cylinder adalah gear box (6) dan rack (7). Komponen utama valve adalah valve case (9), sleeve (3) dan stub shaft (1). Sleeve terhubung dengan pinion (5) melalui pin, valve dan stub shaft adalah satu kesatuan unit. Kemudian pinion dan stub shaft terhubung satu sama lain oleh torsion bar (2). Ketika stub shaft bergerak posisi valve akan berubah, dan minyak P/S akan mengalir dari pompa P/S ke cylinder untuk membantu memutar steer. Ketika setir terasa berat karena adanya kebocoran minyak P/S atau sebab kerusakan lain (kembali pada sistim setir manual), stub shaft dan pinion terhubung secara langsung diteruskan ke pinion dan rack. Bearing (4), ferrule (8).

Cara Kerja
Ø  Ketika posisi setir lurus
Saat setir tidak diputar, valve tertahan oleh torsion bar pada posisi netral, sehingga minyak P/S dari pump mengalir melalui valve kembali ke tangki.
Ø  Ketika setir diputar ke kanan
Memutar setir searah jarum jam, akan menyebabkan stub hub berputar searah jarum jam dan mengungkit (memuntir) torsion bar. Kemudian valve akan terbuka sehingga minyak P/S akan mengalir ke cylinder yang kemudian mendorong rack. Dengan bergeraknya rack, pinion berputar searah jarum jam (putaran setir) untuk menggerakkan torsion bar yang kemudian menyebabkan valve kembali ke sistim P/S.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENDUKUNG MESIN

Fungsi : Mendukung engine dari segala tuntutan agar memungkinkan   bekerja dengan baik dan berkesinambungan 1. SISTEM BAHAN BAKAR Motor Bensin Fungsi sistem bahan bakar Menyediakan dan mensuplay kebutuhan bahan bakar  sesuai dengan kebutuhan mesin Komponen-komponen sistem bahan bakar bensin : 1.     Karburator 2.     Pompa bensin (Fuel pump) 3.     Saringan bensin (Fuel filter) 4.     Tangki bensin (Fuel tank) Karburator Fungsi : Mencampur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar menjadi gas yang mudah terbakar Keterangan : 1.     Choke valve                                 5. Throttle valve 2.     Saluran masuk bensin              6. Idle mixture adjusting screw 3.     Venturi                                      7. Intake manifold 4.     main nozzle                                 8. Needle valve Motor Diesel Jenis Pompa Injeksi VE Keterangan : 1.   Fuel Tank                                                  

Jenis-jenis penggerak poros kam

Penggerak roda gigi Jarak antara poros kam dengan poros engkol harus pendek * poros kam terletak di blok motor Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring kadang-kadang roda gigi poros kam di buat dari bahan sintetis Penggerak rantai Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang * poros kam dapat terletak diatas ( kepala silinder ) dan di bawah ( blok motor - OHV ) Pada rantai di pasang tensioner, biasanya tensioner hidrolis yang bekerja berdasarkan tekanan oli Rantai yang lama akan bersuara Sering terjadi kebocoran oli pada paking-paking rumah rantai Penggerak sabuk timing bergigi   Sabuk timing bergigi, sehingga penyetelan timing tidak berubah Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyester . DILARANG MEMBERI PELUMAS ! Tensioner perlu distel setiap 40.000 km . Jika tidak, sabuk menjadi kendor dan dapat melompat,  penyetelan timing menjadi salah,  kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor  Jika tens

Syarat terjadinya pembakaran

Syarat terjadinya pembakaran pada sebuah motor adalah tersedianya oksigen yang cukup, bahan bakar yang cukup dan panas atau api yang baik. Proses terjadinya pembakaran pada motor bensin. Pembakaran didalam mesin motor dapat terjadi apabila tiga syarat pembakarn terpenuhi. Tiga syarat pembakar tersebut yaitu 1. Ada yang dibakar (campuran udara dan bahan bakar), 2. Ada yang membakar (api/panas atau tekanan), dan 3. Adanya ruang bakar (chamber). Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka, campuran bahan bakar dan udara terhisap ke dalam silinder. Selanjutnya campuran bahan bakar dan udara dikompresi oleh gerak naik piston dari TMB ke TMA (katup hisap dan katup buang tertutup). Pada akhir langkah kompresi sekitar 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan bunga api sehingga terjadi ledakan (temperatur naik sekitar 2500 0 C dan tekanan sekitar 50 kg/cm 2 di ruang bakar) didalam ruang bakar yang akan mendorong piston dari TMA ke TMB disebut langkah kerja. Setelah itu piston bergera