A. Sistem Mekanisme katup
Mekanisme katup berfungsi mengatur membuka dan menutupnya katup-katup agar dapat bekerja sesuai dengan waktunya
B. Jenis-jenis mekanisme katup
Antara SOHC dengan DOHC memang memiliki perbedaan konsep yang besar. Kedua istilah tersebut berbicara mengenai dua mekanisme penggerak katup. SOHC merupakan singkaan dari single overhead ccamshaft, sedangkan DOHC adalah singklatan dari double overhead camshaft. Terlihat dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama yaitu camshaft atau noken as. Memang pada noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut.
Camshaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup isap berfungsi untuk menghisap campuran bahan bakar udara kedalam ruang bakar. Sebaliknya katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
Sebenarnya mekanisme katup tidak hanya SOHC dan DOHC, tetapi masih ada sistem lain yang disebut OHV (Over Head Valve). Mekanisme katup ini sangat sederhana dan memiliki daya tahan tinggi. Penempatan camshaftnya berada pada blok silinder yang dibantu valve lifter dan push rod diantara rocker arm.
Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem mekanisme katup baru. Merekapun beralih kemodel OverHead Camshaft(OHC) yang menemptkan noken as diatas kepala silinder. Noken as langsung menggerakan rocker arm tanpa melalui valve lifter dan push rod. Camshaft digerakan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
C. Cara kerja katup
Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing belt, sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda gigi. Bila sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan ke bawah pada valve lifter dan membuka katup. Bila sumbu nok terus berputar, maka katup akan menutup dengan adanya tekanan pegas. Setiap sumbu nok berputar satu kali akan membuka dan menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.
D. Komoponen sistem mekanisme katup
1. Sumbu nok
Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang ditentukan. Gigi penggerak distributor (distributor drive gear) dan nok penggerak pompa (fuel pump drive cam) juga dihubungkan dengan sumbu nok. Sprocket dan sebuah puli yang menempel pada ujung sumbu digerakan oleh poros engkol. Mesin 4A-F dan macam-macam mesin DOHC lainnya juga mempunyai tambahan roda gigi untuk menggerakan sumbu nok.
2. Pengangkat katup
Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin OHV, masing-masing dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang penekan (push rod) perhatikan gambar. Pengangkat katup bergerak turun dan naik pada pengantarnya yang terdapat didalam blok silinder saat sumbu nok berputar dan juga membuka dan menutup katup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja katup. Beberapa mesin yang modern ada yang bebas penyetelan celah yaitu dengan menggunakan pengangkat katup hidraulis dan dalam pengaturannya celah katupnya dipertahankan pada 0 mm setiap saat. Ini dapat dicapai dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter(terdapat pada mesin tipe OHV) atau katup last adjuster (terdapat pada mesin tipe OHC)
3. Batang penekan
Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubungkan pada pengangkat katup (valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV batang katup ini meneruskan gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm.
4. Rocker arm dan shaft
Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan keatas oleh batang penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup. Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidraulis tidak dilengkapi skrup dan mur penyetel.
Comments
Post a Comment