Skip to main content

Prinsip kerja CVT (Continous Variabel Transmission)


Kemajuan teknologi yang sangat cepat, menjadikan suatu bangsa berfikir jauh ke depan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju. Kemajuan teknologi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Salah satu kemajuan teknologinya yaitu dalam bidang otomotif. Setiap Negara tidak akan terlepas dari bidang tersebut. Dunia otomotif, baik mobil maupun motor selalu mengalami kemajuan, salah satunya adalah dalam sistem transmisi. Saat ini sistem transmisi matic atau yang lebih dikenal dengan CVT (Continous Variable Transmission) mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Sistem trasmisi ini dikembangkan mulai tahun 1956 oleh seorang yang berkebangsaan Belanda yaitu Van Der Doorne. Pada awalnya sistem ini kurang diminati karena bahan yang digunakan cepat aus.
Sebagai contoh, salah satu perusahaan sepeda motor yang menggunakan sistem CVT adalah Yamaha dengan berbagai jenis, diantaranya adalah Sepeda Motor Yamaha Mio. Dan masih banyak lagi perusahaan sepeda motor yang menggunakan sistem CVT.
Prinsip kerja CVT (Continous Variabel Transmission), reduksi perpindahan gigi CVT ini dimotori oleh kopling sentrifugal. Komponen ini dirangkai pada as rongga belakang dan poros Crankshaft. Sentrifugal depan dan belakang, dilengkapi piringan (puli) model kerucut. Puli ini sebagai pemutar V-Belt (sabuk dengan penampang “V”).
Sabuk merupakan pengganti rantai penggerak. Untuk itu, bentuk bagian dalam sabuk di buat bergerigi, yang nantinya tali bergerigi sebagai objek penggerak sentrifugal mesin ke sentrifugal roda.
Setiap puli terdiri dari dua bilah kiri kanan akan menjepit dan meregang. Bila puli meregang, maka jepitannya terhadap sabuk mengendur. Makanya sabuk berada di dekat poros, lingkarannya berdiameter kecil.
Sebaliknya puli belakang menutup dan menjepit sabuk-sabuk ada di tepi puli dan lingkarannya berdiameter besar, kecepatan sedang, besarnya lilitan depan dan belakang seimbang. Sedangkan pada kecepatan tinggi, puli
depan akan menyempit dan menjepit sabuk. Sehingga lingkar sabuknya berdiameter besar. Sebaliknya, puli kiri kanan belakang saling menjauh, membuat lilitan sabuknya mengecil.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENDUKUNG MESIN

Fungsi : Mendukung engine dari segala tuntutan agar memungkinkan   bekerja dengan baik dan berkesinambungan 1. SISTEM BAHAN BAKAR Motor Bensin Fungsi sistem bahan bakar Menyediakan dan mensuplay kebutuhan bahan bakar  sesuai dengan kebutuhan mesin Komponen-komponen sistem bahan bakar bensin : 1.     Karburator 2.     Pompa bensin (Fuel pump) 3.     Saringan bensin (Fuel filter) 4.     Tangki bensin (Fuel tank) Karburator Fungsi : Mencampur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar menjadi gas yang mudah terbakar Keterangan : 1.     Choke valve                                 5. Throttle valve 2.     Saluran masuk bensin            ...

Pengertian Komposit

Kata komposit (composite) berasal dari kata "to compose" yang berarti menyusun atau menggabung. Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, di mana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda (Jones, 1975). Menurut Kaw, A.K.  (1997), komposit adalah struktur material yang terjadi dari dua kombinasi bahan atau lebih, yang dibentuk pada skala makrospik dan menyatu secara fisika. Unsur pembentuk komposit disebut penguat (serat atau partikel) dan pengisi (matriks). Matriks bertugas mengikat serat agar tetap pada posisinya dan menjaga serat dari pengaruh lingkungan luar. Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi material yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan (Schwartz, 1984). Tumbuhan penghasil serat sering dikena...

Syarat terjadinya pembakaran

Syarat terjadinya pembakaran pada sebuah motor adalah tersedianya oksigen yang cukup, bahan bakar yang cukup dan panas atau api yang baik. Proses terjadinya pembakaran pada motor bensin. Pembakaran didalam mesin motor dapat terjadi apabila tiga syarat pembakarn terpenuhi. Tiga syarat pembakar tersebut yaitu 1. Ada yang dibakar (campuran udara dan bahan bakar), 2. Ada yang membakar (api/panas atau tekanan), dan 3. Adanya ruang bakar (chamber). Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka, campuran bahan bakar dan udara terhisap ke dalam silinder. Selanjutnya campuran bahan bakar dan udara dikompresi oleh gerak naik piston dari TMB ke TMA (katup hisap dan katup buang tertutup). Pada akhir langkah kompresi sekitar 5-10 derajat sebelum TMA busi memercikkan bunga api sehingga terjadi ledakan (temperatur naik sekitar 2500 0 C dan tekanan sekitar 50 kg/cm 2 di ruang bakar) didalam ruang bakar yang akan mendorong piston dari TMA ke TMB disebut langkah kerja. Setelah itu piston bergera...